Ciri-Ciri Manusia Ideal Dalam Perspektif Islam
Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita mengenal dan mengakui bahwa figur manusia ideal dipenuhi sepenuhnya oleh Rosulullah saw, tidak ada yang meragukan keagungan akhlaq Beliau, bahkan orang Quraisy sekalipun mengakui kemuliaan akhlaq Rosulullah. Maka sudah sepantasnya Beliau kita jadikan kiblat atas seluruh perilaku kita sehari- hari, bahkan Allah sendiri telah mengukuhkan Beliau sebagai teladan bagi seluruh manusia dalam firman-Nya :“ sesungguhnya telah ada pada ( diri ) Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu...” (Al Ahzab: 21)
Diantara karakteristik manusia ideal antara lain:
- Memiliki konsep aqidah yang bersih
- Beribadah dengan benar
- Mempunyai akhlaq yang kokoh
- Wara’ ( hati - hati ) dalam syubhat, Hadits Arbain 6.
- Ghadul bashar (menundukkan pandangan ), QS An Nur : 30.
- Menjaga lidah , QS Al Israa: 36, Al Qaaf : 18.
- Malu
- Lemah lembut, pemaaf, dan sabar, QS Ali Imran : 134, Al A’raaf : 199.
- Jujur, QS At Taubah : 119, Al Hajj: 30, Al Israa : 36.
- Rendah hati , QS Al Furqan : 63, Asy Syu’ara : 215.
- Menjauhi prasangka, ghibah, dan mencari cela sesama muslim, QS Al Hujurat : 12, Al Qalam : 11.
- Dermawan dan pemurah
- Kuat memagang amanah, janji, dan kerahasiaan, QS Al Israa : 34, Ash Shaff : 2-3.
- Mampu memenuhi kebutuhannya Maksudnya adalah memiliki kemampuan usaha atau kekuasaan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru boleh dilaksanakan bila seseorang memiliki kekuasaan. Seorang muslim harus mandiri, tidak bergantung pada orang lain, terutama dalam hal ekonomi. Tak sedikit mereka yang harus melepaskan prinsipnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.
- Memiliki pemikiran yang luas Salah satu sifat Rosulullah adalah fatonah ( cerdas ). Al- Quran banyak mengungkapkan ayat – ayat yang merangsang kita untuk berpikir. Di dalam Islam tidak ada satu pun perbuatan yang harus kita lakukan kecuali didahului dengan berpikir, ilmu didahulukan daripada amal. Seorang muslim harus mempunyai tsaqofah keislaman dan keilmuan yang luas. Dalam banyak ayat-Nya, Allah melebihkan orang yang berilmu dengan yang tidak.
- Jasmaninya kuat dan sehat Seorang muslim haruslah mempunyai jasmani dan daya tahan tubuh yang kuat sehingga dapat menjalankan seluruh ajaran Islam dengan optimal. Sholat, puasa, haji adalah ibadah – ibadah yang memerlukan kesehatan jasmani kita agar kita mampu menjalankannya dengan optimal, apalagi berperang di jalan Allah, dakwah serta perjuangan – perjuangan lainnya. Kesehatan jasmani ( dan kebersihan ) harus kita prioritaskan, sakit adalah hal yang wajar, namun sudah sepatutnya kita jangan sampai sakit terus menerus. Bukankah mukmin yang kuat lebih Beliau cintai daripada mukmin yang lemah ?
- Mampu melawan hawa nafsunya Salah satu kepribadian yang harus dimiliki seorang muslim adalah mampu melawan hawa nafsunya, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik atau yang buruk.
- Teratur dalam urusannya “ dan hendaklah ia rapi dalam segala urusannya“
- Manajemen waktunya baik Waktu mempunyai urgensi yang sangat penting bagi seorang muslim. Betapa pentingnya waktu sehingga Allah banyak bersumpah dalam Al Quran dengan menyebut nama waktu seperti wadh dhuha, wal fajr, wal ashr, wal laili, dsb.
- Bermanfaat bagi orang lain Bermanfaat bagi orang lain merupakan tuntutan dalam Islam. “ sebaik- baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” ( HR Qudhy dari Jabir ).
Aqidah yang bersih adalah ciri pertama yang harus dimiliki seorang muslim. Dengan aqidah yang bersih, dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-Nya. Dengan aqidah yang bersih ini, seorang muslim akan melakukan segala sesuatu karena mengharap ridho Allah (lillahi ta’ala), hanya tunduk kepada-Nya, taat kepada –Nya, hanya Allah yang ditakutinya, melakukan apa yang Dia perintahkan dan menjauhi larangan-Nya, dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah.
“ sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta Alam.“ ( Al An’am : 162).
Betapa pentingnya aqidah ini, sehingga Rosulullah mementingkan pembinaan aqidah dan menghabiskan waktu 13 tahun untuk menanamkan aqidah Islam kepada para sahabat dan kaum muslimin.
Dalam salah satu hadits, Rosulullah bersabda “ sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku sholat”. Dari hadits ini, dapat kita ungkapkan bahwa dalam melakukan berbagai peribadahan kita haruslah merujuk pada sunnah Rosulullah, tidak boleh ditambah- tambahi maupun dikurang- kurangi. Dalam hal ibadah ini, kita harus melaksanakan ibadah- ibadah wajib seoptimal mungkin, dan memperbanyak porsi ibadah - ibadah sunah.
Akhlaq yang mulia merupakan sikap dan perilaku yang yang harus diterapkan seorang muslim dalam kehidupannya sehari- hari, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dalam hubungannya dengan sesama makhluk-Nya. Begitu pentingnya memiliki akhlaq yang mulia bagi umat manusia, maka Rosulullah diutus untuk memperbaiki akhlaq dan Beliau sendiri telah mencontohkannya kepada kita, bahkan Allah telah mengabadikan keagungan akhlaq Beliau dalam ayat cinta-Nya :
“ dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlaq yang agung “ ( Al Qalam : 4 )
Diantar asifat- sifat yang harus dimiliki seorang muslim adalah :
Seorang muslim haruslah kaya agar dia bisa melaksanakan haji, menginfaqan hartanya di jalan Allah, bershodaqoh, dan merencanakan masa depan yang baik. Allah memberi perintah bagi muslimin untuk mencari nafkah :
“ apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak – banyak supaya kamu beruntung.“ (Al Jumu’ah : 10)
“ ...niscaya Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman diantaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat....” ( Al Mujadilah : 11 )
“katakanlah : “adakah sama orang- orang yang mengetahui dengan orang- orang yang tidaak mengetahui ?” sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” ( Az Zumar : 9 ).
“ maka Allah mengilhamkan kepadanya kedurhakaan dan ketaqwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya. Dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.” (Asy Syams : 8-10 )
Setiap muslim dituntut bersungguh- sungguh untuk melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan bersungguh- sungguh pula dalam menghindari kecenderungan pada yang buruk dan melawan hawa nafsunya. Hawa nafsu yang ada pada diri setiap manusia haruslah tunduk pada ajaran Islam yang diajarkan Rosulullah saw.
Seorang muslim ditekankan Al Quran dan sunnah untuk selalu melaksanakan dan menyelesaikan segala urusannya dengan baik. Ketika suatu urusan dilaksanakan bersama- sama, maka dia dituntut untuk mampu bekerja sama dengan anggota timnya. Dengan kata lain, dia harus menjadi orang yang profesional, bersungguh- sungguh, bersemangat, mau berkorban, serta serius dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Waktu adalah harta yang paling penting, dia cepat berlalu, dan tidak akan pernah kembali. Mengingat pentingnya waktu tersebut, sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk memanfaatkan waktunya dengan baik, memanfaatkan waktu luangnya dengan sesuatu yang bermanfaat, dan tidak menunda- nunda untuk bersegera dalam melakukan kebaikan.
Maka sudah sepantasnya bila kita sedapat mungkin memberikan manfaat yang baik bagi orang – orang di sekitar kita, jangan sampai seorang muslim justru disyukuri ketika dia tidak hadir dan tidak disukai ketika ia hadir. Setiap muslim harus mempersiapkan dirinya, berupaya semaksimal mungkin agar bermanfaat bagi lingkungannya, dan mampu mengambil peranan yang baik dalam masyarakatnya.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan jika artikel ini membantu ^_^