Jangan Lewatkan Updet dari Dd.Ayip Dokumen

We'll not spam mate! We promise.

Tuesday, 15 January 2013

Contoh laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang
Praktik kerja industri merupakan satu kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan oleh siswa SMKN 1 Mundu Cirebon, baik tingkat I dan III dalam jangka waktu tertentu. Adapun prakerin yang dilaksanakan oleh tingkat III yang diadakan pada semester 10 selama kurang lebih tiga bulan dimulai dari tanggal 1 Mei 2012 sampai 3 Juli 2012. Prakerin ini wajib dilaksanakan sebagai bekal pada saat masuk kedunia kerja dan syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).

1.2.     Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan singkron antara program di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah untuk tingkat keahlian profesional tertentu.


1.3.     Tempat dan Waktu
Tempat prakerin yang diikuti tingkat III yaitu di Pelabuhan Perikanan Tegal, Jawa Tengah. Waktu dimulai tanggal 1 Mei 2012 sampai 30 Juli 2012.


BAB II
KEGIATAN PRAKERIN


2.1.     Kegiatan yang Dilakukan
Adapun kegiatan yang dilakukan selama penulis melakukan prakerin adalah sebagai berikut :
2.1.1.    Persiapan
2.1.1.1.    Persiapan di Darat
        Persiapan yang perlu dilakukan sebelum kapal berlayar meliputi :
1.    Persiapan perbekalan
2.    Persiapan surat-surat kapal, seperti :
a.    Port Clearence (surat berlayar)
b.    Sijil awak kapal
c.    Pas tahunan
d.    Ijin Usaha Prakerin (IUP)
3.    Pemeriksaan alat tangakap
4.    Pemeriksaan mesin

2.1.1.2.    Persiapan di Laut
        Persiapan di laut dilakukan setelah kapal sampai di fishing ground.
        Adapun yang harus dipersiapkan antara lain :
1.    Pemasangan dan persiapan steager
2.    Pemasangan lampu galaksi
3.    Pemasangan rumpan
4.    Memperhatikan kondisi laut
Pada dasarnya seiap kapal yang akan berangkat berlayar sebelumnya melakukan perbekalan dahulu yang meliputi :
a.    Pengisian bahan bakar
b.    Pengisian air tawar
c.    Pengisian es
d.    Bahan makanan
e.    Persiapan alat tangkap
    Selain poin-poin tersebut diatas, penulis juga berusaha menulis perkiraan perbekalan dalam “1 trip”

Bahan – Bahan    Banyaknya
Solar    40 drim
Beras    500 kg
Air tawar    20 galon
Es Batu    200 Balok
Gas (12 kg)    3 Tabung
Minyak Goreng    20 Liter
Mie    30 Dus
Telor    1 Peti
Kopi    2 Dus
Sayur Mayur    20 kg
Makanan Ringan    20 Kardus
Buah-buahan    10 Kardus

2.2.     Kapal
2.2.1.    Kapal yang digunakan
2.2.1.1.     Pengoperasian kapal dan alat tangkap purse seine
1.    Ukuran kapal
a.    Panjang    : 14,50 Meter
b.    Lebar    : 4,75 Meter
c.    Tinggi    : 1,65 Meter
d.    Isi kotor    : 34 GT
2.    Garis besar ruang kapal
a.    Ruang kemudi
b.    Ruang dapur
c.    Ruang mesin
d.    Palkah ikan
e.    Tempat tidur ABK
 
Keterangan :
A.    Panjang kapal
B.    Lebar kapal
C.    Dalam kapal

1.    Ruang kemudi
2.    Ruang msein
3.    Haluan
4.    Penyimpanan tali tambang
5.    Jaring
6.    Palkah ikan
7.    Dapur
8.    WC
9.    Drum air
10.    Ruang tidur ABK
11.    Tangki minyak / solar

Gambar 1. Kapal Purse Seine



2.1.1.2.    Konstruksi alat tangkap
Purse seine adalah suatu jenis alat tangkap yang umumnya terbuat dari nylon (PA) dan polyethilin, serta cincin.
a.    Bahan
Bahan yang dapat dugunakan untuk alat tangkap purse seine dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 2.  Bahan Pembuatan Purse Seine
Bagian
jaring    Bahan    Nomor
benang    Mesh
size    Kebutuhaan
Sayap    PA    D9    1 inchi    17 pis
Badan    PA    D9    ¾ inchi    30 pis
Kantong    PE    D12    ¼ inchi    18 pis
salvage    PE    D9    1 inchi    25 pis

                         
            Keterangan :

1.    Pelampung
2.    Tali pelampung
3.    Tali ris atas
4.    Salvage
5.    Wings (sayap)
6.    Body
7.    Bunt (kantong)
8.    Tali ris bawah
9.    Tali pemberat
10.    Pemberat
11.    Tali cincin
12.    Cincin
13.    Tali kolor


Gambar 2. Konstruksi alat Tangkap Purse Seine

Gambar 3.  Alat Bantu Penangkapan dan Navigasi

2.2.2.    Alat Bantu Penangkapan dan Navigasi
2.2.2.1.    Alat Bantu Penangkapan
        Alat bantu penangkapan yang digunakan pada alat tangkap purse seine adalah :
a.    Rumpon, fungsinya untuk mengumpulkan ikan pada siang hari
b.    Lampu, fungsinya untuk penerang dan mengumpulkan ikan pada malam hari
c.    Gardan, fungsinya untuk menarik tali kolor dan menarik jangkar
d.    Caduk, fungsinya untuk mengngkat ikan keatas  deck
e.    Ban, fungsinya untuk alat apung pecilen
f.    Roller, fungsinya untuk bantalan tali yang akan ditarik

2.2.2.2.    Alat Navigasi
Alat navigasi yang digunakan yaitu sebagai berikut :
a.    Kompas
b.    GPS
c.    Peta laut (Laut Jawa, Laut Madura)
d.    Radio
e.    Jam dinding

2.2.3.    Daerh Penangkapan
Daerah fishing ground purse seine setidaknya harus memenuhi :
1.    Perairan jernih
2.    Memiliki banyak plankton
3.    Arus tidak deras
4.    Salinitas tinggi antara 34 sampai dengan 36 ppm)
5.    Kedalaman antara 50 sampai 100 meter
6.    Adapun posisi antara 05, 04’ 887° lintang selatan dan 113, 18’ 898° bujur timur.




2.2.4.    Setting (penurunan alat tangkap)
Setting biasanya dilakukan pada waktu menjelang pagi hari, yaitu sekitar pukul 03.00 WIB. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu sebgai berikut :
1.    Menarik rumpon yang ada di depan yang panjangnya 50-60 meter
2.    Menurunkan lampu patromak oleh juru lampu dan rumpon di burtan di bawa bersama lampu patromak menjauhi kapal, bersamaan dengan itu nahkoda mengatur pemadaman lampu galaxy
3.    Jangkar di hibob
4.    Kapal bergerak melingkari lampu patromak dan rumpon dengan kecepatan yang maksimal sehingga menghasilkan alur yang pas
5.    Setelah kapal memperoleh alur melingkar dan posisi yang tepat pecilen turun membawa pelampung  tenda, beserta senter kedip dan jaringpun diturunkan melingkari lampu serta rumpon sampai melingkari secara sempurna, dengan catatan arus harus diperhatikan.

2.2.5.    Hauling (penarikan alat tangkap)
Hauling dilakukan ketka pelampung tanda sudah naik kembali ke atas deck, adapun tahapannya sebagai berikut :
1.    Tali kolor ditarik dengan bantuan winch (gardan) sampai semua cincin naik keatas deck.
2.    Jaring ditarik bersama-sama oleh ABK sampai lingkaran mengecil.
3.    Lampu partomak dan buritan dinaikkan keatas deck.
4.    Setelah lingkaran mengecil dan sampai di bagian kantong, pelampung diikatkan pada stinger.
5.    Dilakukan pencadukan.


2.2.6.    Handing (penanganan ikan)
Untuk menjaga kesegaran ikan dilakukan penanganan dengan cara penggaraman dan peng-es-an.
a.    Penggaraman
Cara ini dilakukan pada hasil tangkapan awal supaya ikan dapat bertahan lama mengingat waktu penangkapannya relatif lama.
Cara penanganan ikan dengan metode penggaraman ini yaitu setelah ikan diangkat ke atas deck, langsung dimasukkan kedalam palkah yang mana dasar sudah diberi es balok dan dicampur dengan garam, usahakan agar garam dan ikan bercampur secara merata.

b.    Peng-es-an
Pengesan biasanya dilakukan pada hasil tangkapan yang bernilai ekonomis tinggi. Pengesan lebih banyak karena harga ikannya relatif mahal, dibandingkan dengan penggaraman.
Cara penanganannya adalah setelah ikan dinaikkan ke atas deck, langsung dimasukkan ke palkah yang dasarnya sudah diberi es balok, lalu palkah ditutup kembali.

2.2.7.    Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap
Adapun jenis ikan yang tertangkap dengan mengunakan alat tangkap purse seine adalah jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting, diantaranya adalah :
1.    Ikan layang (Decapterus Riselli)
2.    Ikan Tngkol (Anxisthard)
3.    Ikan Tenggiri (Scomberomurus Comerson)
4.    Ikan Banyar (Castrolinger Karnaguarta)
5.    Ikan Layur (Tricliurus Savala)

2.3.     Hasil yang Diperoleh
Selama melaksanakan prakerin, penulis mendapatkan pengetahuan yang meliputi :
2.3.1.    Unit penangkapan
Berdasarkan data yang diperoleh alat tangkap yang ada yang digunakan nelayan  Tegal, banyak macam dan jenisnya baik berbentuk tradisional sampai alat tangkap lainnya.
Dari alat tangkap ini yang paling banyak digunakan adalah alat tangkap purse seine. Hal ini berdasarkan kelebihan dan kekurangannya dari konstruksi alat tangkap dan pertimbangan lain dari nelayan itu sendiri.

2.3.2.    Lamanya Waktu di Laut
    Berdasarkan sumber data dan yang penulis alami, lama waktu di laut dipengaruhi oleh :
1.    Perbekalan
2.    Kapasitas palkah
3.    Kondisi alam
4.    Keadaan kapal dan alat tangkap
    Sedangkan lama waktu dilaut yang penulis alami yaitu selama 60 hari.

2.3.3.    Keterampilan Lain
Adapun keterampilan lain yang diperoleh selama prakerin adalah sebagai berikut :
1.    Mengolah gerakan kapal
2.    Pengoperasian alat tangkap
3.    Pengoperasian GPS (Global Positioning System)
4.    Memperbaiki jaring

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


3.1.     Kesimpulan
1.    Operasi dengan alat tangkap purse seine di Tegal  termasuk alat tangkap semi modern dilihat dari alat bantu yang digunakan dan bahan yang produktif.
2.    Cara penanganan ikan baik di kapal maupun di TPI masih sangat sederhana segingga mutu ikan hanya laku dipasarkan untuk disekitar wilayah Tegal.
3.    Dilihat dari alat tradisional ini hasilnya kurang baik.

3.2.     Saran
3.2.1.     Untuk Sekolah
1.    Sebelum prakerin diharapkan siswa diberikan pembekalan baik fisik dan materi yang lebih baik.
2.    Pengawas dan pembimbing harus melaksanakan tugasnya dengan baik
3.    Harus adanya koordinasi antara pihak sekolah dan pihak industri

3.2.2.    Untuk Industri
1.    Hendaknya membantu siswa mencari kapal
2.    Lebih meningkatkan hubungan antara pihak sekolah dengan industri.

KLIK TOMBOL DI BAWAH UNTUK DOWNLOAD MAKALAH LENGKAP
Download this dokumen

Sharing itu menyenangkan lho ^_^
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Powered By: BloggerYard.Com

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika artikel ini membantu ^_^